West Side of Mount Parang |
Sebuah sejarah baru sedang dibuat di kampung Cirangkong, Purwakarta, dari sebuah sudut dinding Gunung Parang di sisi barat.
Bercerita tentang semangat membangun kampung melalui usaha pariwisata, cerita sederhana dari anak-anak muda kampung yang mulai tersadar dengan potensi keindahan geografis alam di kampungnya.
Semangat ini menjalar dari komunitas warga yang berada di Kampung Cihuni, dan kini menjalar ke Kampung-Kampung lainnya yang ada di lingkar Gunung Parang.
Dari sebuah bengkel motor tempat 'nongkrong' anak-anak muda kampung sekitar, sebuah percikan api semangat berwirausaha dalam dunia pariwisata dipercikkan, yang akhirnya menyala membesar bagaikan api unggun.
Kini anak-anak muda Cirangkong, melanjutkan semangat menjaga Gunung Parang, sesuai dengan amanat yang disematkan Bupati Purwakarta, Bapak H. Dedi Mulyadi SH ke nama Badega Gunung Parang, yaitu Penjaga Gunung Parang untuk seluruh warga lingkar Gunung Parang.
Komunitas Badega Gunung Parang di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, yang dikomandani oleh Apin, salah satu tokoh anak muda, menggerakkan beberapa rekan-rekannya antara lain, bajing, ucup, uyep, ukek, deden, dan dibantu beberapa anak muda dari kampung-kampung lainnya yang ada di lingkar Gunung Parang membuka lahan yang akan digunakan untuk wisata kuliner, wisata kampung, dan panjat tebing, dan via ferrata.
Lahan yang terletak persis di sisi barat Gunung Parang, kelak nantinya juga akan digunakan sebagai pusat pelatihan anak-anak muda untuk menjadi pemandu wisata di Gunung Parang.
Pembangunan Bale Semah |
Semangat muda dan tenaga muda, inilah yang diperlukan untuk gerakan wisata di lingkar Gunung Parang.
Tanpa harus meminta-minta, dan modal dengkul, Badega Gunung Parang kembali membuat sejarah baru di Gunung Parang, Purwakarta.