Satu terobosan penting dari Kang Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta, Jawa Barat, yang membuat kami benar-benar hormat dan salut kepada beliau adalah kesederhanaan dan apa adanya, disiplin dalam mendidik anak, tanpa menghilangkan akar rumput dari mana beliau berasal, dan memegang teguh ciri budaya sunda yang arif.
Di Purwakarta, beliau mengajak semua guru dan murid serta orang tua terlibat aktif dalam Pendidikan Vokasional, dimana sang murid dalam satu hari di setiap minggunya diwajibkan mengikuti orang tuanya bekerja dengan tujuan agar mereka mengetahui pekerjaan dan beban yang dipikul orang tua dalam membesarkan mereka, dengan demikian mereka telah belajar untuk lebih arif dan bijaksana, serta menghargai orang tua dari mulai tingkat dasar sekali.
Sebuah pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bagi setiap anak di Purwakarta di tengah arus modernisasi dan serangan budaya urban dan asing, yang mungkin tidak sesuai dengan kearifan budaya bangsa ini.
Bagi kami, ini sebuah pengalaman dan pelajaran juga dalam mengembangkan Badega Gunung Parang dimana kami melibatkan semua aspek dan faktor yang ada di Gunung Parang, dari mulai anak-anak sampai orang tua.
Karena kelak rintisan wisata ini bukanlah untuk kami, tetapi untuk anak-anak dan cucu-cucu kami yang ada di Gunung Parang...dan untuk semua orang !