Wednesday, March 19, 2014

Jalur sejuta umat di Tower 3


Rute Pemanjatan - Kopassus (Tower 3)
.
Ada beberapa jalur pemanjatan di Gunung Parang, tetapi ada satu jalur pemanjatan yang paling populer sampai saat ini yaitu di Tower 3, rute pemanjatan ini lebih dikenal sebagai jalur Kopassus.

Karena awalnya memang dirintis oleh Skygers bersama-sama TNI Kopassus, selanjutnya digunakan oleh mereka berlatih disini beberapa kali, sebelum akhirnya Pasukan Khusus TNI ini pindah ke Tower 2 untuk lokasi latihannya.

Dan sesuai dengan perkembangannya, jalur ini sempat direstorasi oleh beberapa pemanjat lainnya sampai dengan kondisi yang sekarang.

Sayang sekali hal ini tidak terdokumentasikan dengan baik sebelumnya, sehingga, pihak Badega Gunung Parang kesulitan siapa-siapa saja pihak yang membuat sampai dengan merestorasi jalur ini.

Sampai sekarang jalur ini relatif lebih ramai dikunjungi daripada jalur-jalur pemanjatan lainnya yang ada di sekitar Gunung Parang, karena relatif lebih dekat aksesnya dan lebih sesuai untuk para pemula belajar, meski tidak mudah untuk dipanjat.

Jalur Kopassus memiliki tingkat kesulitan bervariasi dari Grade 5.8 sampai dengan 5.11 di beberapa etape pemanjatan.
Dengan jumlah teras (pitch) 8 sampai dengan 9 jika ingin diteruskan ke puncak Tower 3.
Namun biasanya para pemanjat menyelesaikan pemanjatan pada teras ke 7 karena selebihnya harus memanjat semak belukar.


Tipe Jalur Sport

Jalur ini sudah terpasang bor pengaman dari bawah sampai atas dengan kondisi beberapa di pitch 3 ke atas sudah sedikit berkarat, namun masih bisa dipakai sebagai pengaman. 
Kedepannya akan segera direstorasi oleh pihak Badega Gunung Parang untuk meningkatkan faktor keselamatan pemanjatan nantinya.
Dengan bor yang terpasang dari bawah sampai atas, jalur ini bisa dikategorikan jalur sport. 
Namun tidak menutup kemungkinan, di beberapa titik jika pemanjat ragu bisa menggantikannya dengan alat pengaman pegas (Friend / Cam) atau paku (piton).



Jalur Panjat ke Teras 1
Di awali dengan celah memanjang tegak lurus ke atas, pemanjatan dilakukan. Di etape ini pemanjat banyak menggunakan teknik menjejal tangan dan kaki pada celah tersebut. Dan teknik ini berakhir sampai pada teras pertama.


Teras Kedua - Ketiga

Dari teras kedua, pemanjat dapat melanjutkan pemanjatan dengan memanfaatkan beberapa rekahan maupun tonjolan yang cukup banyak.
Kemiringan dinding sekitar 60' - 70 dengan Grade sekitar 5.9,  cukup mudah dilalui jika pemanjat dapat memanfaatkan keseimbangan disini.
Sampai akhirnya pemanjat dapat beristirahat di teras kedua.


Jalur Panjat ke Teras 2



Jalur Air Terjun


Pada etape teras kedua dan ketiga pemanjat tidak akan menemukan kesulitan yang berarti, karena pengaman bor cukup banyak. Dan tingkat kesulitan masih berkisar di 5.9, relatif tidak begitu sulit bagi para pemula.

Namun memasuki etape teras ketiga dan keempat, pemanjat akan menemui sedikit kesulitan (Crux) di bagian celah besar.
Karena pada rute ini jika hujan turun menjadi air terjun mini, dan cukup merepotkan jika harus memanjatnya.
Jalur Panjat ke Teras 3

Jalur Panjat ke Teras 4
Namun jika cuaca cerah, jalur ini juga tidak kalah menyulitkan karena pegangannya yang minim, dan jika ingin mudah dapat melalui celah yang besarnya tubuh orang dewasa. 

Di teras keempat, pemanjatan dilanjutkan dengan berpindah (traverse) ke kiri, menyusur celah dibawah dinding menggantung (overhang) dan menjumpai selanjutnya teras kelima yang jaraknya hanya sepuluh meter.




Bolt to Bolt

Pemanjatan dari teras kelima dan keenam, dilanjutkan dengan teknik pemanjatan menggunakan alat / tangga (aid climbing), karena pemanjat harus melaluinya dengan mengaitkan tangga dari hanger satu ke hangar lainnya sampai mencapai teras keenam.

Jalur ini lebih dikenal dengan jalur 'bor tu bor' (bolt to bolt). 


Jalur Panjat ke Teras 6

Di teras ke enam, pemanjatan bisa dilanjutkan dengan melalui celah yang banyak ditumbuhi semak belukar, dan selanjutnya bisa bermalam dibawah ceruk batu jika ingin bermalam diatas sana, untuk melanjutkan pemanjatan dihari berikutnya, atau bisa langsung turun lagi ke bawah.


Semua tergantung keputusan dan kondisi fisik masing-masing pemanjat.






Cuaca terbaik

Adalah bulan Juni - September, cuaca terbaik untuk memanjat di Gunung Parang.
Mengingat di luar bulan-bulan itu, hujan akan sangat mengganggu pemanjatan, karena menyebabkan batuan andesit ini sangat licin.

Dan disarankan jika memanjat di musim panas, para pemanjat untuk membawa air yang banyak karena akan lebih mudah terserang dehidrasi.


Jalur Panjat ke Teras 7






Pengaman lainnya

Disarankan untuk membawa pengamanan cadangan seperti pengaman pegas (friend / cam) atau pengaman paku (piton), atau pengaman penjejal (chockstone), jika ingin memanjat rute pemanjatan lainnya.

Untuk keselamatan, disarankan juga membawa bor (Rockpack / Hand Drill) dengan beberapa mata bor dan penggantung (hanger).






Jangan tinggalkan sampah

Untuk para pemanjat yang memanjat di Gunung Parang, disarankan untuk membawa sampah-sampahnya kembali turun. 
Hal ini untuk menjaga kelestarian dan kebersihan tebing Gunung Parang agar bisa dinikmati para pemanjat berikutnya.


Informasi

Silahkan menghubungi pihak Badega Gunung Parang (+62 8787 4708230)  jika ada pertanyaan, klarifikasi, dan konfirmasi atas jalur ini.