Showing posts with label kecelakaan. Show all posts
Showing posts with label kecelakaan. Show all posts

Tuesday, August 5, 2014

Catatan Penting Untuk Para Pemanjat Tebing Gunung Parang

Catatan penting untuk para pemanjat tebing yang akan memanjat Gunung Parang dari investigasi kecelakaan panjat tebing yang terjadi hari minggu, 3 Agustus 2014, 19.30 WIB di Tower 2 Gunung Parang kemarin: 


(1) Jika ingin menggunakan helm saat memanjat, gunakan helm yang benar dan khusus bukan helm 'ember plastik'. Karena setidaknya akan menyelamatkan kepala dari benturan atau tertimpa batu / benda keras lainnya.




 (2) Gunakan sepatu panjat / sepatu olah raga (yang penting layak dan aman) jika turun dari tebing, bukan sandal agar tidak terpeleset dan memudahkan kontrol kaki di tebing.




(3) Cek semua sistem dan prosedur turun tebing yang benar sebelum turun dari tebing, jangan terburu-buru / panik, tetap tenang dan fokus.




(4) Gunakan 'headlamp' untuk setiap pemanjat 

tebing, jangan berbagi 'headlamp' jika harus turun dari tebing saat hari sudah gelap / malam hari.

(5) Bawalah bekal / air yang cukup untuk menghindari kelaparan / dehidrasi di atas tebing.


(6) Hormati adat dan kebiasaan di Gunung Parang, Jaga Sikap dan bertindaklah yang sopan dan santun seperti layaknya orang timur. 


(7) Akhirnya berdoalah, semoga keselamatan selalu mendampingi kita semua.


Monday, August 4, 2014

Salah seorang pemanjat tebing kecelakaan di Tower 2, Gunung Parang

Salah seorang pemanjat tebing dari salah satu universitas di Jakarta, mengalami kecelakaan di Tower 2, Gunung Parang.

Kecelakaan yang terjadi pada jam 19.30 WIB, Minggu, 3 Agustus 2014, di jalur 240, Tower 2, ini diakibatkan oleh kelalain pemanjat sendiri dalam memasang pengaman pada saat turun tebing dan mengabaikan peraturan yang berlaku selama di Gunung Parang.

Pada saat menerima panggilan evakuasi dari tim Pemanjat, pihak Badega Gunung Parang segera meluncur menuju Tower 2, dan menemukan pihak korban sudah tergeletak di tanah dengan kondisi mengenaskan dan helm pengaman pecah.
Segera setelah korban di evakuasi dari Gunung Parang, pihak Badega Gunung Parang segera membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk diberikan penanganan medis.
Bersyukur bahwa korban masih bisa menghirup udara segar, dan sejauh yang diperkirakan mengalami memar tulang belakang. 

Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan pihak Badega Gunung Parang, diketahui korban tidak mengaitkan pengaman turun dan terlepas dari tali pengaman sehingga jatuh bebas dari ketinggian kurang lebih 50 meter.

Namun ada satu pelajaran yang patut di ambil bagi para pemanjat tebing yang memanjat Gunung Parang untuk tetap mematuhi peraturan ataupun pantangan yang berlaku serta mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Badega Gunung Parang.
Karena bagaimanapun kondisi alam Gunung Parang masih cukup liar dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Selain itu karena sifat olah raga panjat tebing sendiri adalah olah raga yang ekstrim yang dapat berakibat kematian.