Showing posts with label Desa Sukamulya. Show all posts
Showing posts with label Desa Sukamulya. Show all posts

Sunday, August 17, 2014

Rute Sepeda Keliling Gunung Parang

Rute Bersepeda keliling Gunung Parang
Apakah anda penggemar bersepeda? Jika ya, apakah pernah merasakan rute bersepeda keliling Gunung Parang?

Rute yang berjarak tempuh kurang lebih 25 kilometer, dimulai dari Pertigaan Simpang, Plered dan berakhir ditempat yang sama juga.
Beragam tanjakan dan turunan dapat dirasakan saat anda mulai mengayuh sepeda, yakinkan bahwa kaki anda mampu melaluinya.
Rutenya cukup bervariasi, dari mulai kondisi permukaan tanah sampai dengan jalanan beraspal.

Rute sepeda mengelilingi Gunung Parang memang menarik untuk para pemula bahkan profesional untuk melatih otot-otot kakinya dengan sensasi melihat gunung batu andesit tertinggi di Indonesia dan alamnya yang indah.

Bahkan jika ingin lebih ekstrim lagi, sebenarnya tersedia rute untuk 'downhill' di beberapa spot lokasi, namun mengingat kondisi alamnya masih cukup liar dan rutenya jarang dilalui, membuat beberapa pesepeda malas untuk mencobanya.

Bagaimanapun juga rute bersepeda keliling Gunung Parang cukup menjanjikan dan berpotensi untuk dikembangkan lagi dengan dikemas dalam beragam kompetisi dan tour.

Ayo siapa yang berminat?

Monday, July 28, 2014

Pilih petualanganmu di Badega Gunung Parang

Gunung Parang memiliki beragam pesona, dari mulai alamnya yang eksotis, seni budayanya yang khas sunda, sampai dengan penduduknya yang ramah.
Membuat siapa saja yang berwisata disini jatuh cinta pada Gunung Parang.

Sudah tidak terhitung wisatawan dari mancanegara ataupun nasional menghabiskan waktunya di Badega Gunung Parang. 
Hanya sekedar memanjat tebing, menikmati alamnya, atau mungkin hanya bermalas-malasan menghabiskan waktunya disini.

Tor & Diana, dua sejoli dari Denmark yang kompak di dapur

Sebut saja dua sejoli dari negara musim dingin dari benua Eropa, Denmark, Tor dan Diana. Yang menghabiskan waktunya hampir dua minggu hanya untuk menikmati keeksotisan alam Gunung Parang dan sekitarnya. 

Diana yang ahli memasak makanan Vegetarian, memasak sendiri makanannya di dapur

Mereka sepertinya larut dalam kehidupan kampung ala Badega Gunung Parang. Bergaul bersama penduduk sekitar, menikmati makanan kampung, bahkan ikut berlebaran di tengah kampung Cihuni.

Dua sejoli yang menghabiskan liburan musim dingin di Badega Gunung Parang

Ditengah arus arus modernisasi yang demikian deras dan pengrusakan alam yang menggerus sebagian wilayah Tegalwaru sekitarnya atas nama ekonomi dan kesejahteraan.
Badega Gunung Parang mencoba memberikan dan menunjukkan kepada semua tamu dan warga kampung bahwa alam tidak perlu dirusak, gunung tidak perlu dihancurkan, kampung harus di rawat, karena itu akan memberikan manfaat bagi semua kehidupan dan memberikan dampak ekonomi juga bagi masyarakat.

Tor dan Diana adalah salah satu dari sekian banyak tamu kami yang memilih petualangannya di Badega Gunung Parang, dan mereka memilihnya dan mereka menikmatinya!


Pilih petualanganmu di Badega Gunung Parang


Sebuah kenikmatan berliburan yang tidak ada basa-basi disini.


Kuliner di kaki Gunung Parang

Sebutlah anda saat ini berada di bawah kaki Gunung Parang, di sebuah surga yang hilang. Dari beragam kegiatan petualangan dan aktifitas yang telah anda lakukan, kini saatnya untuk mengisi perut anda.


Nasi Liwet ala Badega Gunung Parang (Photo Courtesy by Adrianus Kus Widjayanto)
















Yang patut anda coba adalah makan nasi liwet lengkap dengan sambal, teri, tahu, dan tempe, serta lalapan segar. Memang sederhana sekali menunya, tetapi jangan salah, disinilah kenikmatannya dan rasakan sensasinya!

Dan setelah kenyang, anda bisa menikmati camilan Pisang Goreng dengan seduhan Teh Poci hangat, sambil memandangi panoraman Gunung Parang yang memikat.

Sudah Selesai ?



Pisang Goreng & Teh Poci Badega Gunung Parang (Photo Courtesy by Adrianus Kus Widjayanto)

Petulangan kuliner masih belum selesai disini...


Anda bisa bertandang ke rumah-rumah penduduk dan merasakan Tape Ketan 'ala' Kampung Cihuni, yang katanya memiliki rasa unik dan edan se Purwakarta dan kampung-kampung lainnya. 


Konon keunikan rasanya dikarenakan di masak menggunakan mata air Gandasoli Kahuripan yang terletak di kaki Gunung Parang. Dan mata air ini berasal langsung dari dalam bumi dan keluar melalui rekahan-rekahan batu Gunung Parang. 


Dahsyat !



Tape Ketan Cihuni & Kelapa Muda (Photo Courtesy by Ida Lim)

Akhirnya, kita tutup petualangan kuliner dengan meminum air kelapa muda langsung yang diambil dari pohon kelapa yang banyak tumbuh disana.

Hmm... Nikmat sudah hidup ini..


Selamat Hari Raya Idul Fitri (Happy Eid Mubarak 1435 Hijriah)


Seluruh Keluarga
BADEGA GUNUNG PARANG
mengucapkan 
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima disisi Nya dan mengampuni segala dosa, kilaf dan kesalahan kita selama ini.

Sabar dan Ikhlas akan segala ujian adalah kunci untuk merengkuh Rahmat Nya
Amin Ya Rabb

Friday, June 13, 2014

Selamat datang di Badega Gunung Parang

Kawasan Wisata Badega Gunung Parang

Sebuah wisata yang unik dan mungkin berbeda dengan tempat wisata lainnya.
Tempat wisata ini memang didesain khusus untuk orang-orang yang menyukai dunia petualangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Sawah berumpak yang banyak ditemui di kaki Gunung Parang

Perlu diperingatkan juga kepada anda, bahwa liburan disini tidak akan sama dengan liburan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Jika anda ingin pergi ke suatu tempat yang spektakuler, ingin melihat lebih detail sesuatu yang berharga dan masih alami, ingin memiliki pengalaman berpetualang yang belum pernah dilakukan seumur hidup anda, maka disinilah tempatnya.

Welcome to Badega Gunung Parang

Badega Gunung Parang dimiliki dan dikelola oleh orang-orang kampung. 
Jadi jangan harapkan anda akan memperoleh layanan bintang lima, karena disini anda akan dilayani secara kampungan dalam artian yang sesungguhnya.

Anda bisa beraktifitas mulai dari berburu kuliner kampung, berkemah di alam terbuka, belajar menjadi petani sampai belajar panjat tebing. 
Semuanya ada disini.

Jika anda siap 'blangsak' (kata lain dari kami untuk berpetualang), maka disinilah tempatnya.

Selamat datang di Badega Gunung Parang !

Tuesday, June 10, 2014

Abah Ujo, Seorang Guru dan Seorang Sahabat dan Orang Tua


Nama lengkapnya sampai saat ini kami tidak pernah tahu, namun yang kami kenal adalah Pak Heru atau lebih dikenal Abah Ujo. Tapi bagi kami apalah arti sebuah nama bagi seorang sahabat, guru, orang tua seperti Abah Ujo.

Dan ketika pada akhirnya Allah Subhanna wata'ala memanggil, tibalah saatnya kami harus berpisah dengannya. Perkenalan yang cukup singkat saat Badega Gunung Parang diprakarsai dan digulirkan diseluruh lingkar gunung Parang.

Dengan semangat yang tidak mengenal lelah di usia yang sudah renta, dan guratan perjalanan hidup yang keras di belantara metropolitan dan kota-kota lainnya, serta coretan takdir dunia hitam yang melegenda di tahun delapan puluhan, membuat sosoknya begitu keras dan membuat takzim bagi yang baru mengenalnya.

Pertemuan kami dengan beliau seperti juga perpisahan kami, tidak pernah di duga sebelumnya. Semuanya serba cepat, saat kami baru saja mengenal dan mendukung satu sama lain dari beragama aspek dan sudut pandang tentang Badega Gunung Parang.

Ketika Badega Gunung Parang banyak di cecar dan di kritik oleh beragam pihak saat awal berdirinya karena tebaran informasi yang salah dan beragam kritikan, beliau dengan lantang dan berdiri tegak serta menantang arus  untuk mendukung kami habis-habisan. 
Dan kami diyakini bahwa inisiatif Badega Gunung Parang untuk meningkatkan ekonomi lingkar Gunung Parang bukanlah hal sia-sia, dan kelak semua orang akan mendukung kami, bahkan berlomba-lomba membuat wisata sejenis di lingkar Gunung Parang.


Beragam petuah dan nasehat dari seorang Sufi seperti beliau, seperti air mengalir di sungai. Tiada henti berurai setiap malam disaungnya atau di tempat kami, sampai subuh menjelang. Diskusi kecil tentang ilmu Falaq dan Tauhid terus berlanjut setiap malam tanpa henti dengan beliau.

Dan kehidupan memang rahasia serta milik sepenuhnya Illahi Rabb, manusia berencana dan DIA menentukan.
Banyak rencana yang kita bangun dari mimpi dan kenyataan saat bersama-sama Abah Ujo setiap malam, dan semua tidak berakhir begitu saja.
Kini kami harus berjuang kembali dengan semangat dan ketegaran yang dimiliki Abah Ujo.

Semoga Allah Subhannawata'ala, mengampuni dosa-dosanya dan menempatkan beliau bersama para pejuang jihad di SurgaNya yang tertinggi.

Selamat jalan kawan, sahabat, dan orang tua kami!

(Wafat: 5 Juni 2014)




Wednesday, May 28, 2014

Pesta Seni & Budaya di Badega Gunung Parang, 28 Mei 2014


Pesta Seni dan Budaya di Badega Gunung Parang akan diadakan tanggal 28 Mei 2014, acara yang digagas oleh Badega Gunung Parang dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, akan berlangsung mulai pagi sampai tengah malam.

Acara ini juga diisi oleh bakti sosial (Pengobatan Gratis dan Khitanan Masal) untuk masyarakat sekitar Gunung Parang dan malamnya dilanjutkan dengan acara Apresiasi Seni dan Budaya.

Diharapkan acara ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan sekali merengkuh beragam tujuanpun tercapai demi pengembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar Gunung Parang.

Thursday, March 6, 2014

Ngarumat Gunung Parang 2014, Awal sebuah mimpi

Ngarumat Gunung Parang, sebuah festival seni dan budaya sunda di Gunung Parang


Awalnya hanya sebuah mimpi ingin membuat sebuah acara di Gunung Parang. 

Namun dari beberapa diskusi dan candaan kecil dengan grup karinding KASUNDA (Kampung Seni Urang Sunda) yang dipimping Kang Asep, dan akhirnya membuncah dengan beberapa rekan penggiat budaya Sunda seperti Kang Riki Priatna dan Abah Dedi, sampai pada akhirnya dengan beberapa rekan-rekan yang lain seperti Kang Dicky, Kang Wawan, Teh Kanaya
Mimpi ini sedikit demi sedikit mulai menampakkan wujudnya, seperti sebuah bola salju kecil yang menggelinding dari atas puncak gunung, dan semakin menjadi bola salju raksasa.

Foto Bersama Bapak Bupati Purwakarta, H Dedi Mulyadi SH, di kediaman dinas setelah berdiskusi kecil untuk acara Ngarumat Gunung Parang 2014

Ditambah lagi saat Badega Gunung Parang, yang diwakili oleh Kang Wawan, Apih Yunus, Kang Muhi, Mang Kartolo, bertemu dengan Bapak Bupati Purwakarta, H Dedi Mulyadi SH, pada Selasa, 4 Maret 2014 di kediaman dinasnya untuk melaporkan perkembangan kemajuan Badega Gunung Parang.

Disana kami sempat berdiskusi kecil dengan Bapak Dedi tentang sebuah acara mengangkat seni dan budaya Sunda yang hilang, dan ada akhirnya beliau memutuskan untuk mendukung acara ini dan sekaligus dijadwalkan sekaligus pada tanggal 11 April 2014, yang insyaallah akan dihadiri beliau langsung. 
Dalam hati kami, ini benar-benar sebuah berkah dari Allah SWT di awal Maret 2014 untuk Badega Gunung Parang, dimana seorang Pemimpin Daerah menerima kami dari Kampung dan akhirnya mendukung acara ini sepenuhnya, dan disaat kami harus berjuang mati-matian untuk penyelenggaraan acara ini.

Dan persiapanpun dimulai, sekaligus kami harus segera bangun dari mimpi ini untuk segera mewujudkannya.

Jadi jangan pernah takut bermimpi, meski kita bukan siapa-siapa!
  

Thursday, February 13, 2014

Jangan pergi ke Bali, pergilah ke Purwakarta

Kalau hanya untuk melihat sawah berumpak (terasiring) atau hanya berjalan-jalan dipematang sawah hijau yang segar, tidak perlu ke Ubud (Bali), tetapi kunjungilah Badega Gunung Parang, sebuah tujuan wisata di sekitar Purwakarta, tepatnya di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya.

Disinilah surga yang hilang itu berada, dengan lanskap yang dikelilingi gunung batu dan sawah berumpak, ditambah dengan kehidupan khas pedesaan, lengkap sudah pemandangan pedesaan tempo dulu yang hanya ada di lukisan atau karya fotografer kelas dunia, tersedia lengkap disini.

Lupakan Bali, berkunjunglah ke Badega Gunung Parang, Purwakarta !