Showing posts with label resort. Show all posts
Showing posts with label resort. Show all posts

Tuesday, December 29, 2015

Sebuah Wisata yang Berbeda dan Tidak Biasa !

Badega Gunung Parang

Anda akan kami ajak untuk memasuki cara menikmati hidup dengan gaya yang berbeda. Disini akan disambut dengan suasana alam dan kampung di kaki Gunung Parang, sebuah gunung batu setinggi gedung pencakar langit yang tepat berada di hadapan anda.


Bale Semah at Badega Gunung Parang

Ini adalah sebuah resort yang bergaya tradisional dan alami, namun jangan berharap anda mendapat pelayanan bintang ‘lima’ atau ‘prima’, dari sebuah layanan resort atau hotel umumnya.
Jika anda berpikir dan berharap seperti itu, saran kami sebaiknya urungkan niat anda untuk datang kemari, daripada anda menyesal nantinya dan mengeluh.

Hal ini perlu diperingatkan oleh kami di awal agar anda siap menikmati berlibur dengan cara yang berbeda dan pertama di Indonesia.


Traditional Huts at Badega Gunung Parang

Badega Gunung Parang, didesain dan dibangun sebagai sebuah resort yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi dari sebuah peradaban Sunda di Indonesia, dengan mengangkat nilai, kearifan, dan semangat kampung di tanah Sunda jaman dahulu.
Disini anda akan diajak memasuki sebuah atmosfir yang berbeda dengan berlatar belakang nuasa alam Gunung Parang, dengan bangunan-bangunan tradisional yang terbuat dari unsur-unsur bahan alami (bambu, kayu, dan batu).


Aerial View for Bale Ngaso at Badega Gunung Parang

Anda akan dilayani dengan layanan kampung, yang sebenarnya dan kesederhanaan ala kadarnya. Dan makan yang disajikan sepenuhnya adalah makanan dan minuman kampung, namun jangan kaget tiba-tiba anda juga menemukan salah satu menu kami melompat ke sebuah negara antah berantah  yang sanggup membuat anda kekenyangan dan menggoyang lidah.


Toilet Room
Inilah Badega Gunung Parang, dengan beragam keunikan dan kesederhanaannya, mencoba mengajak anda berlibur dengan cara yang berbeda.

Oh iya! Satu lagi pesan kami, siapkan diri anda dengan kesederhanaan dan jangan mengeluh jika berlibur di tempat kami.

Sampai jumpa di Badega Gunung Parang !

Thursday, May 14, 2015

Pembuatan Film “Air Mata Fatimah” di Badega Parang



Para bintang film "Air Mata Fatimah"

Setelah beberapa kali survey ke lokasi Badega Parang, akhirnya tim produser film Air Mata Fatimah memutuskan untuk menggunakan seluruh lokasi Badega Parang untuk menyelesaikan pengambilan film yang bertemakan religi ini.

Sungguh suatu kehormatan bagi kami akhirnya Gunung Parang dikenal oleh para sineas perfilman di tanah air lewat produksi film Air Mata Fatimah, yang rencananya akan ditayangkan pada akhir bulan Ramadhan tahun 2015 ini.

Para "Kiai" difoto dulu sebelum diambil gambarnya
Film yang disutradarai oleh Oka Mahadi bergenre drama religi, diperankan oleh Reza Pahlevi, Jajang C Noer, Anindhika Widya, Oka Sugawa, Dwi Andhika, Reyhan Misscel 2014, Violeta Mongi, Vikri Rasta, Yafi Tessa, Jian Batari dan Dwi Sartika finalis misscel 2014.

Dari rencana 3 hari pengambilan gambar di Badega Parang, akhirnya kru dan artis menghabiskan waktunya selama 14 hari tinggal di Badega, dikarenakan pengambilan gambar dilakukan pada saat puncak musim hujan pertengahan Februari 2015 di wilayah Gunung Parang dan sekitarnya.

Selama dua minggu, Badega Parang sudah seperti Hollywood-nya Indonesia, ketika para artis dan kru film berkumpul dan berbaur bersama-sama penduduk kampung. Dan seperti mimpi di siang bolong, ketika penduduk kampung yang notabene hanya tahu artis-artis dari televisi dan film, kini tinggal dan hidup sehari-hari dengan cara kampung bersama warga kampung Cihuni dan Cisarua.


Proses Pengambilan Gambar di Badega Parang

Tidak ada perbedaan dan cara layanan khusus untuk para artis-artis ini, karena kami menyediakan pelayanan dan akomodasi seperti pada umumnya yang diberikan kepada tamu-tamu lain.
Syuting Air mata Fatimah di Badega Parang

Di awal memang sudah disepakati bersama produser, bahwa kami tidak bisa menyediakan hal-hal yang aneh jika diminta oleh para artis, tetapi kami hanya bisa menyediakan layanan ala kampung, dan sensasi berpetualang disini, serta atmosfir kampung dan budaya sunda jaman dulu.
Vikri Rasta, salah seorang artis dan juga komedian kreatif, bahkan mencoba program Belajar Panjat Tebing di Tower 2 Gunung Parang, dan ujung-ujungnya ketagihan juga untuk mencoba dinding Tower 2 sampai dengan pitch 9 (Teras Besar / 500 mtr). Sebuah awal yang bagus untuk seorang pemula yang tidak bisa dan baru mengenal panjat tebing.

Ke depan beberapa sineas berencana untuk membuat beberapa produksi film dan sinetron di sekitar lingkar Gunung Parang, melihat kondisi alam dan lingkungan Gunung Parang masih alami.
Dan bukannya tidak mungkin suatu ketika sekitar lingkar Gunung Parang menjadi sebuah studio alam raksasa, kita lihat saja nanti.


Film Air Mata Fatimah oleh OK Mahadi

Dwi Andhika dan kawan-kawan

Jujur saja, lokasi Badega Gunung Parang bukan apa-apa dibandingkan lokasi wisata lainnya yang sudah punya nama di Jawa Barat, bahkan di Indonesia. 

Inilah kami dengan apa adanya !

Monday, September 1, 2014

Sebuah pelajaran dan pengalaman dari tamu mancanegara

Remaja Kampung Cihuni setelah berdiskusi dengan Ms. Anthene Grant dari US
Siapa sangka tamu kita kali ini adalah seorang General Manager dari sebuah resort terkenal di kepulauan Seribu, Mrs. Anthene Grant berkebangsaan Amerika Serikat.
Bersama beliau beberapa orang dari beragam negara juga ikut dalam rombongan dari "Ayo Ke Desa" yang dikomandani oleh Mas Anggun. 

Rombongan kecil ini sengaja datang untuk menghabisan waktu akhir pekan di Badega Gunung Parang yang ada di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Purwakarta.
Mulai dari jalan-jalan ke desa sampai dengan mendaki Gunung Parang yang eksotis.

Malamnya beberapa anak muda dari Kampung Cihuni bersama para Badega terlibat dalam diskusi kecil dan tukar pengalaman dengan tamu-tamu kami.
Topik yang dibahaspun beragam dari isu yang sederhana sampai dengan isu berat lainnya, tetapi yang menarik adalah pengalaman Mrs. Anthene Grant menangani sampah di pulau tempat resortnya berada, serta kreatifitas warga mengelola aktifitas penunjang untuk para tamu.

Dengan memberdayakan masyarakat sekitar melalui pendidikan yang diberikan kepada anak-anak usia dini, membuat mereka sadar tentang keberadaan sampah dan bagaimana mengelola bahkan mencegah polusi pencemaran disekitar pantai-pantai disana.
Di usia dini mereka telah sadar akan kebersihan dan lingkungan hidup, sebuah pendidikan yang sangat berharga untuk Badega Gunung Parang.

Disini kami berjibaku bagaimana menyadarkan warga tentang kebersihan dan menjaga lingkungan dari sampah.
Dan sejauh ini hasilnya memang belum sepenuhnya berhasil, karena untuk menumbuhkan kesadaran tentang kebersihan adalah sebagian daripada iman, adalah masih sulit dan bahkan sama sulitnya menumbuhkan pohon Jengkol di gurun sahara.

Bagaimanapun usaha kami dari Badega Gunung Parang tidak pernah berhenti disini, mengingat yang membangun dan mengelola wisata ini sepenuhnya adalah usaha komunitas warga, bukan para investor ataupun donatur.
Sehingga kami sadar bahwa berhasil atau tidaknya Badega Gunung Parang adalah tanggung jawab kami juga, dan sejengkalpun kami tidak menyerah begitu saja.

Pelajaran malam ini dari tamu-tamu kita tentang sampah dan kreatifitas sangat berharga sekali, dan menyadarkan kami untuk berbenah diri lebih baik lagi untuk masa depan.

Diskusi yang menyenangkan malam ini dengan ditemani secangkir kopi kayu manis yang hangat!

Rombongan "Ayo Ke Desa" melihat mata air Anaga





Friday, March 7, 2014

Lupakan basa-basi ala hotel atau resort di Badega Gunung Parang!

Bale Ngaso di Badega Gunung Parang
Jika ke Purwakarta, maka sempatkanlah main ke Badega Gunung Parang, sebuah tempat eksotis di kaki Gunung Parang, tepatnya di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
Sekitar 18 km dari pusat kota Purwakarta, atau 3 jam dari Jakarta.

Disini anda dapat menemui sebuah keunikan wisata alam dan petualangan untuk berbagai umur, mulai panjat tebing, trekking ke hutan dan gunung, menjelajah kampung, bermain di sawah dengan kerbau, atau mungkin hanya sekedar beristirahat minum kopi dan makan pisang goreng sambil memandang dinding Gunung Parang yang menjulang ke langit.

Lupakan basa-basi ala hotel atau resort, disini anda tidak akan menemui hal itu.
Anda akan menjumpai keramahan ala kampung, bahkan kampungan sekali serta ala kadarnya, jadi anggaplah anda pulang kampung ke rumah kakek atau nenek.

Nah selamat berpetualang !


Sunday, December 15, 2013

Lupakan basa-basi ala hotel atau resort di Badega Gunung Parang!

Bale Ngaso di Badega Gunung Parang
Jika ke Purwakarta, maka sempatkanlah main ke Badega Gunung Parang, sebuah tempat eksotis di kaki Gunung Parang, tepatnya di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
Sekitar 18 km dari pusat kota Purwakarta, atau 3 jam dari Jakarta.

Disini anda dapat menemui sebuah keunikan wisata alam dan petualangan untuk berbagai umur, mulai panjat tebing, trekking ke hutan dan gunung, menjelajah kampung, bermain di sawah dengan kerbau, atau mungkin hanya sekedar beristirahat minum kopi dan makan pisang goreng sambil memandang dinding Gunung Parang yang menjulang ke langit.

Lupakan basa-basi ala hotel atau resort, disini anda tidak akan menemui hal itu.
Anda akan menjumpai keramahan ala kampung, bahkan kampungan sekali serta ala kadarnya, jadi anggaplah anda pulang kampung ke rumah kakek atau nenek.

Nah selamat berpetualang !